sebulan ini, topik yang ramai dibicarakan dari istana hingga pelosok-pelosok negeri adalah tentang sepakbola, tepatnya timnas indonesia di perhelatan aff suzuki cup.
awalnya saya tidak begitu memerhatikan. ngapain juga nonton pssi tanding yang juara kalah di lapangan hijau.
tapi sepak terjang timnas kali ini memberikan fenomena yang ajib. lain daripada yang lain. mendadak kehadiran timnas selalu menelurkan gol-gol kemenangan.
mendadak semua orang, tua-muda, dewasa-anak2, laki-perempuan, keranjingan dengan garuda & merah putih. mendadak rasa nasionalisme mencuat tinggi. sesuatu yang nyaris tak pernah saya rasakan sepanjang hidup di indonesia.
malam ini adalah puncak euphoria bangsa indo akan timnas....garuda...dan merah putih. tampak di status fb (hampir) semua orang bahwa di laga final ini, warga indo tidak hanya mendukung timnas utk menang, bahkan siap menerima dengan lapang dada jika timnas harus kalah. walau lawannya malaysia sekali pun, negara yang akhir-akhir ini kita anggap sering 'mencuri' kekayaan budaya indo.
timnas berjuang habis2an...walau di babak 1 sempat kedodoran, tapi di babak 2 bermain cantik. berakhir dengan hasil 2-1 untuk Indonesia. namun berhubung pada pertandingan sebelumnya, leg 1, indo kalah 3-0, maka kemenangan pun menjadi milik malaysia.
walau begitu, hari ini bangsa indo belajar banyak dari sepakbola. kita belajar untuk menerapkan fairplay. kita belajar menjadi supporter yang sportif. kita belajar bahwa menang & kalah itu biasa dalam pertandingan. kita belajar untuk mendukung timnas, walau pada akhirnya mereka harus kalah.
dan satu hal lagi....pada saat bersamaan kita semua bersatu padu menghujat manajemen pssi, nurdin halid, ical bakrie, dll yang berupaya mengambil keuntungan dari popularitas timnas.
benar-benar sebuah pertandingan sepakbola yang langka!
dulu sekali....waktu itu kelas 1 SMP, bokap gemes melihat gw yg pulang sekolah hanya tidur2an, gk ada kegiatan. disuruhnya lah gw cari les apa gituh. lalu terpikir untuk les komputer. kebetulan ada teman skelas yg ternyata dia les komputer...di Widyaloka...msh inget gitu gue namanya. trus waktu itu dia blg, tapi komputernya apple mel, beda dgn yg biasanya. waktu itu gue belum paham merk2 komputer, bagi gue sama aja lah.
saat itu terbayang...wah asiknya klo nnti bokap beliin komputer. gue bisa nanya apa aja ke komputer itu. terutama ttg pelajaran2 sekolah. seolah2 komputer itu si mr. knows everything. trus dia jg bs diajak ngobrol....jd gue gk akan merasa kesepian lagi. pas dipikir-pikir setelah usia lebih besar,"ih bodoh banget sih gue....mana mungkin komputer bs ditanyain macem2. mana mungkin bs diajak ngobrol.kebanyakan nntn film nih gue!"
pokoknya imajinasi gue liar kemana-mana. dan walau akhirnya gue keasikan berimajinasi hingga akhirnya gak jadi les komputer....entah kenapa :-)
sekarang....ternyata komputer gak berbeda dgn bayangan gw 23 thn y.l. dengan berselancar di internet, gw bs nanya aaaapa aja ke mr.google. dari bahasa asing, sejarah, film, peta, gambar, dll. dan gue pun bs ngobrol dengan komputer alias ceting dengan byk teman...shg gk perlu takut mati bosan.
kesimpulannya, jangan pernah meremehkan imajinasi di otak kita. semuanya itu mungkin.
ah senangnya tak terkira ketika akhirnya bisa merealisasikan mimpi untuk berkunjung ke solo. sejak beberapa waktu yang lalu ketika melihat foto jalur pedestrian di solo yang lebar, gue pun terdorong untuk bisa ke sana. perjalanan kali ini gue ditemani dua orang kawan, yang menyebut diri mrk sendiri sbg groupies *weks*
saat di solo gue sempat shock & terharu ketika berada di jl.diponegoro. saat itu kaget luar biasa ketika melihat bangku-bangku tempat duduk di sepanjang jalan tersebut. rasanya baru kali ini menemui kota di indonesia yang memanjakan pejalan kakinya sedemikian rupa.
gue juga sempat menikmati car free day yang diselenggarakan tiap minggu di solo. juga kawasan makanan di gladak, dimana terdapat satu ruas jalan yang ditutup, khusus untuk wisata kuliner. dan ini berlangsung tiap hari, bukan hanya pada hari-hari khusus. pak joko wi memang walikota jenius!
salah satu rencana tempat yang ingin kami kunjungi adalah benteng vastenburg. baru tahu kalau ada benteng, selain kraton di solo. thx to teman kami yg berprofesi sebagai arkeolog yang sudah memberikan info ini. namun yang menyedihkan, ternyata benteng ini yang tertinggal hanya dinding-dinding di sekeliling benteng. bangunan di dalamnya sendiri sudah habis rata dengan tanah. konon benteng ini akan diubah peruntukannya menjadi hotel oleh seorg pengusaha kelas kakap. tapi untung segera digagalkan oleh masyarakat solo sendiri.
salah satu target yang ingin dicapai saat ke solo adalah mencoba naik ka.prameks menuju jogja. kereta berwarna ungu jomblo, tapi bentuk di dalamnya mirip kereta biasa. sayangnya gue naik di hari wiken, jadi penuh. pegel aja sepanjang solo-jogja berdiri terus :(
di jogja, melanjutkan misi untuk bergabung menjadi relawan jm. yahh...untungnya ada kawan dari peta hejo jogja yg bekerja di cri. di sta jogja, sudah ada kawan (yang lain) dari peta hejo jogja yang menjemput & mengantarkan gue ke kantor cri. lalu, gue pun ditempatkan di posko jm1 di muntilan, selama 5 hari. ini menjadi pengalaman berharga, dimana gue bisa menggali informasi dari para pengungsi yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
sebuah perjalanan 10 hari yang murah-meriah dan sarat makna.