biroelaut

don't it always seem to go, that you don't know what you got 'til it's gone...

JalanJalan


JejakLangkah


-- HOME --

Nama :
Web Url :
Komentar :


by:
doneeh.com

wWednesday, May 09, 2018


Siang saat masuk waktu dzuhur, saya pun bergegas pulang. Saya pikir, Bob sudah di jalan menuju RS. Selain itu ada Mba Ginah yang menjaga di RS.

Saya khawatir waktu keburu sore, lalu saya ga sempat pulang untuk mandi dan ganti baju. Tiba-tiba udah waktu jaga lagi.

Di tengah jalan, kira-kira di depan Cipinang Mall, ponsel saya berbunyi. Lho kok nomornya si Nepi, anak pasien yang seruangan sama papa.

Ia cuma berkata,"Mel, Papa...buruan balik... buruan balik ke rumah sakit!" Telpon langsung ditutup.

Jantung saya langsung berdegup kencang. Ada apa gerangan dengan Papa.

Saya pun langsung turun dari mikrolet M19. Karena ga menemukan ojek, saya langsung menyetop taksi di belakang mikrolet.

Di dalam hati saya mencoba menenangkan diri. Ah kemarin-kemarin kan begitu.  Sudah beberapa kali kondisi papa kritis, tapi kemudian bisa teratasi kembali.

Tiba di depan kamar 515, tampak perawat mendorong keluar alat pemompa jantung. Di dalam sudah ada Bobby. Korden di tempat tidur papa tertutup. keluarga pasien di sebelah tampak duduk memojok dengan wajah berduka.

Terlihat papa terbujur di atas tempat tidur, telanjang dada, sementara selang infus dan semua perlengkapan sudah dilepas.

Saya pun langsung menghambur memeluk beliau...untuk terakhir kalinya.

Ia telah pergi.... tanpa kehadiran saya.

Setelah sebulan di rumah sakit... akhirnya papa menyerah.

Mungkin karena saya yang membisikkan Ia untuk pergi, jika sudah tak kuat lagi?

Mungkinkah Ia marah dengan saya? Maka Ia memilih pergi di saat saya tak ada di dekatnya?

Papa pulang ke rumahNya pada Rabu, 2 Mei 2018, pk. 14.02.

Terima kasih Tuhan, telah memberikan Papa penyakit tanpa obat, Alzheimer, sehingga saya bisa lebih dekat dan lebih mengenal beliau di tahun-tahun terakhirnya.




posted by mel at 19:19

This page is powered by Blogger. Why isn't yours?