biroelaut

don't it always seem to go, that you don't know what you got 'til it's gone...

JalanJalan


JejakLangkah


-- HOME --

Nama :
Web Url :
Komentar :


by:
doneeh.com

wSunday, July 03, 2016


Begini kah rasanya takut kehilangan?

Tiba-tiba saya rindu salat berjamaah dengan Papa, mendengarkan ayat-ayat Al Qur'an yang biasa beliau lafalkan.
Tiba-tiba saya teringat perkataan beliau beberapa bulan lalu saat saya hendak kembali ke Jogja,"Ya pasti didoain. Isi doa papa kan kebanyakan untuk Melly aja."

Petang saat berbuka puasa, Nyokap beberapa kali menghimbau Bokap untuk ikut makan di meja makan. Tapi beliau ingin salat Magrib terlebih dahulu. Beberapa kali diintip ke dalam kamarnya, Ia sedang duduk di atas sajadah, membaca buku "Tuntunan Shalat". Tampaknya Ia sedang berusaha mengingat-ingat bacaan salat yang Ia lupa.

Hingga akhirnya adzan Isya berkumandang, beliau masih terpekur di atas sajadahnya membaca buku tersebut. Entah dibaca, entah dipandangi saja.

Beberapa saat kemudian, saya kembali masuk ke kamarnya. Kini tampak Ia sedang rebahan di lantai. Sepertinya putus asa dan urung untuk salat.

Saya pun menghampiri beliau,"Salatnya mau Melly tuntun aja? Nanti Melly bantu bacain di samping Papa." Ia pun bangun dan mengangguk. Air mukanya tampak sedikit lebih segar. Saya pun mengajak beliau ke kamar mandi untuk berwudhu. Saya mengawasi beliau mengambil wudhu, khawatir ada urutan yang beliau lupa.

Mumpung ada Yuri, saya pun menanyakan apakah dia mau menuntun Papa salat. Ia bersedia. Tapi berhubung sudah masuk waktu salat Isya, Yuri pun usul untuk salat berjamaah aja sekalian.

Akhirnya Papa pun keluar kamar, untuk salat berjamaah bersama Yuri. Ini pertama kalinya Papa menjadi makmum salat berjamaah di rumah. Biasanya beliau yang selalu menjadi imam. Sedih melihatnya.

Tiba-tiba saya tersadar, bahwa untuk seterusnya Papa tak akan lagi menjadi imam kami saat salat. Ia tak lagi ingat semua bacaan salat....ya sepertinya semuanya. Tak ada lagi doa-doa yang beliau lantunkan untuk saya, anak perempuan satu-satunya.

Tiba-tiba....untuk pertama kalinya, saya takut kehilangan beliau.



posted by mel at 02:58

This page is powered by Blogger. Why isn't yours?