biroelaut

don't it always seem to go, that you don't know what you got 'til it's gone...

JalanJalan


JejakLangkah


-- HOME --

Nama :
Web Url :
Komentar :


by:
doneeh.com

wFriday, September 10, 2021


Kira-kira 2 minggu y.l, gue beli bedak Marck's untuk Mama. Kudunya sih bedak Viva ya, sesuai kenangan gue masa kecil akan bedak yang ia pakai, tapi berhubung adanya Marck's ya sudah lah... wkwkwkk ...

Ya, gue kayak ingin mengembalikan ingatan gue akan Mama di masa lalu, yang senantiasa wangi tiap habis mandi. Makanya dalam setahun belakangan ini Mama gue beliin body lotion Nivea dan minyak wangi. Kemarin baru teringat, kalau Mama sudah lama wajahnya gak dikasih pupur alias bedak. Akhirnya gue belilah bedak tsb.

Berhubung gak punya spons.... alias spons yg pernah dibeli untuk nyokap entah di mana, akhirnya gue pakai cara orang dulu. Bedak ditotol-totol di wajah pakai jemari. Lalu bedak di wajah diratakan dengan tangan. Sambil Mama meratakan bedak yang cemong di wajahnya, ia gue berikan cermin kecil untuk melihat. Voilaaa... ternyata rapih juga hasil 'make-up' nya.

Lalu muncul ide iseng. Wajah gue, ikut ditotol-totol bedak. "Ma rapihin dong bedak di muka Me." Dan ia pun tak menolak meratakan bedak cemong di wajah, seperti masa waktu TK atau SD dulu. Ya ampyuuun bahagianyaaa tak terkiraaa ... bisa merasakan sapuan telapak tangannya di wajah gue...*emojilopelope

Seandainya rasa bisa direkam.... rasa wajah disentuh telapak tangan Mama yang begitu lembut seperti telapak bayi, saking sudah tidak banyak digunakan untuk aktivitas. Jika bisa direkam, mungkin gue bisa memproduksi berulang kali rasa bahagia ini.


******************


Malam abis Maghrib, Mama gue ajak main congklak. Sebuah cara untuk mengurangi waktu ia nonton tv. Di awal, aku merasa kemampuan (kognitif) Mama masih sangat baik saat main congklak. Tapi ternyata gue terlalu cepat menyimpulkan.

Setelah beberapa saat, mulai tampak penurunan daya berpikir nyokap. Ia beberapa kali salah memasukkan biji congklak. Bahkan memasukkan ke lubang yang sudah dikasih tanda batu, gak boleh dimasukkan biji congklak. Ia lupa 'nembak' saat bijinya mati langkah. Langkahnya dalam bermain pun lebih lambat. 

Biasanya kami main congklak dengan tertawa-tawa. Tapi kali ini gue stress....sedihhh ...melihat penurunan kognitif dan ketrampilan Mama bermain congklak .... *hiksbangettt





posted by mel at 21:30

This page is powered by Blogger. Why isn't yours?